-->

Ratusan Ikan Seketika Mati di Maluku, Benarkah Terkait Gempa? Inilah Kata LIPI

Foto : Dok. Twitter/@jayapuraupdate

Warga di Ds. Lelingulan, Kec. Tanimbar Utara, Kab. Kepulauan Tanimbar, Maluku dikejutkan oleh fenomena aneh yaitu ada ratusan ikan-ikan yang mati terdampar dan berbagai jenis kehidupan hewan laut lainnya di pantai desa.

Peristiwa yang terjadi di tengah situasi Maluku yang terus-menerus dilanda gempa susulan membuat warga di wilayah itu resah.

Warga pun mulai menghubungkan fenomena alam ini dengan kejadian bencana. Sebab, sebagian warga meyakini bahwa kejadian itu merupakan pertanda alam yang tidak biasa.

Sedangkan untuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, membenarkan kasus terdamparnya ikan dan biota laut di pesisir Desa Lelingulan, Kecamatan Tanimbar Utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku tidak terkait dengan bencana gempa.

Kepala LIPI Ambon Nugroho Dwi Hananto mengatakan, fenomena ikan dan biota laut yang telah terdampar di pantai desa tidak perlu dikaitkan dengan bencana terutama ke titik bahwa peristiwa ini merupakan tanda bahwa bencana akan terjadi.

ketika dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler Nugroho mengatakan bahwa "Hal terpenting yang tidak berpengaruh dan tidak ada hubungannya dengan gempa," Minggu (13/10/2019).

Nugroho memaparkan, apabila menghubungkan fenomena langka ratusan ikan yang mati terdampar di desa ini dengan peristiwa bencana gempa yang akan terjadi hanya akan bisa membuat  kepanikan kepada masyarakat sekitar dan itu akan membuat warga menjadi lebih gelisah.

Menurutnya ada berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan ikan dan biota laut terdampar, bisa jadi karena upwelling atau fenomena di mana air laut jenis yang lebih dingin dan lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan karena pergerakan angin. diatasnya.

Atau, lanjut Nugroho, ada fenomena alam lain di bawah laut yang menyebabkan perubahan suhu atau gejolak di bawah permukaan air laut sehingga aliran air cepat naik dan membuat ikan mati.

Kata Nugroho “Itu bisa saja akan terjadi, jadi tidak boleh kita menghubungkan dengan gempa ini yang paling penting, karena jika kita tengok, apabila di Ambon ini ada apa-apa disebarkan, menjadikan masyarakat menjadi panik naik ke gunung lagi ini yang tidak boleh terjadi,”

Terkait dengan fenomena ini, Nugroho mengatakan, pihaknya akan melakukan penelitian di desa tersebut untuk memastikan apa yang menyebabkan ikan dan kehidupan laut di pantai desa mati terdampar.

Lanjut kata Nugroho “Iya kami akan teliti lebih dalam, sebab itu tugas kami, tetapi kalau Tanimbar kita butuh waktu (lama) ke sana, sebab jaraknya jauh dari Ambon ke sana. Tapi sekali lagi  kejadian tersebut itu tidak berkaitan dengan kejadian gempa, jadi untuk warga tidak perlu panik dan menghubungkan kejadian itu dengan gempa,”
LihatTutupKomentar